Lucu ya.
At some point gue ngerasa capek sama semuanya. It was, but then is different. Lucu gimana sesuatu yang rasanya pernah membakar gue hidup-hidup itu berangsur menghilang. Bukan karena duka itu hilang, tapi karena gue mulai terbiasa sama duka itu. Kayak sekujur tubuh gue diminyakin lalu dibakar, awalnya gue bakal teriak-teriak mengeluh, minta seseorang mematikan apinya. Tapi api itu nggak mati-mati juga, dan sekarang gue seolah terbiasa berjalan snatai melakukan semua kegiatan gue dengan api di tubuh, seolah itu hal biasa.
Kadang gue mikir, mungkin kalau kita menutup mata dan coba melakukan kilas balik masa lalu dan mencoba mengingat kembali apa yang dulu pernah bikin kita bahagia, kita bisa merasakan itu sekali lagi dan melupakan semua duka ini.
Mungkin.
Tapi di sisi lain, kemungkinan memparahnya segala kekecewaan itu juga sama besarnya dengan kemungkinan kita melupakan semua ini dan move on, menjalani hidup baru yang lebih baik dari sebelumnya.
No comments:
Post a Comment